Dulu... kami hilang di kami hilang di kegelapan
Yang kelamnya mengalahkan gulita malam
Penuh ketakutan, kebingungan dan kegundahan
berkepanjangan
Kami meraba- raba, padahal mata ini tidak buta
Bahkan mereka yang merasakan nikmat dunia
Dulu....kami diselubungi kesunyian yang mencekam
Di dasar dhamir yang dalam
Sesungguhnya ada rindu pada simfoni cinta
Padahal kami tidak sedikitpun peduli terhadap semua yang terjadi
Telinga ini biasa mendengar yang tak sewajarnya di dengar
Bisikan syaitan- syaitan penghancur iman
Dulu... kami terbungkam kebisuan
Lidah kami kelu
Tak pernah melantunkan ayat- ayat - Mu
Padahal kami tidak bisu
Bibir ini terus saja beraktivitas sesukanya
Penuh dusta, kebohongan, dan kemunafikan
Tubuk kami dulu bagai lumpuh
Setiap melangkah menuju kemaksiatan
Setiap gerakan mencerminkan ke zaliman
Namun.... kau sentuh hati kami dengan sutra surga yang begitu lembut
Ya Samiii'.... Kau lepaskan sumbat telinga
Kau izinkan kami dengar indahnya simfoni cinta
Ya Allah... Kau basuh Lidah kami
Untuk berzikir pada -Mu Ya Kabiir
Ya Lathiif ... dekatkan kami selalu pada-mu
Sirami hati kami dengan kesejukan - Mu
Lindungi kami dengan keperkasaan - Mu
Selubungi jiwa dan raga kami dengan Cinta Mu